MEMBANGUN MASYARAKAT BUDAYA

                                                                                      MEMBENTUK MANUSIA BUDAYA

 

                                                                                         Image

 

                                                                                            Nama: Fazrul El Mauludy

                                                                                                  Npm: 13113346

                                                                                                    Kelas: 1KA07

 

                                                                                          UNIVERSITAS GUNADARMA

 

 

 

 

                                                                                       KATA PENGANTAR

     

 

      Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai Membentuk Manusia Budaya. Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai blog yang ada di internet untuk membantu menyelesaikan semua tugas selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ii

DAFTAR ISI

 

Cover………………………………………………………………  i

Kata Pengantar……………………………………………………  ii

Daftar Isi………………………………………………………….  iii

Bab 1 Pendahuluan……………………………………………… 1

                       Latar Belakang……………………………………..1

                       Rumusan Masalah………………………………….1

                       Tujuan………………………………………………1

Bab 2  Pembahasan………………………………………………2

Bab 3  Penutup……………………………………………………8

                       Kesimpula………………………………………….   8

Referensi…………………………………………………………   9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                BAB I PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

   Budaya pada umumnya dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Karena berkaitan dengan aktivitas manusia, maka budaya merupakan salah satu unsur yang ada dalam kehidupan bersosial. Manusia perlu ada yang namanya pembentukan kepribadian agar menjadi manusia yang berbudaya. Hal tersebut bisa terjadi pada pola piker, ideology dan kepercayaan manusia yang cenderung berbeda.

Rumusan Masalah

 1. Apa saja aspek kekuatan atau cara cara berbudaya yang baik?

  2. Apa saja aspek kelemahan dari cara berbudaya?

  3. Dan apa saja peluang yang kemungkinan bisa didapat                                                           dari kehidupan berbudaya?

 

Tujuan

 

Tujuan penulisan makalah yang saya buat adalah antara lain untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu budaya dasar. Selain dengan tujuan tersebut, tujuan saya yang lebih detail adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat cara bermasyarakat yang baik agar wawasan masyarakat bertambah tentunya..

 

 

 

 

 

 

 

 

1

                                                                                      BAB 2 PEMBAHASAN

Pengertian Budaya

Budaya adalah suatu kegiatan rutinitas yang dilakukan berulang-ulang setiap harinya pada sebuah kelompok dan diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya. Dan budaya juga terbentuk dari berbagai unsur salah satunya yaitu dari Politik, Agama, dan Adat Istiadat disetiap daerah dari berbagai penjuru dunia. Tidak hanya itu saja mulai dari cara berpakaian, musik, tarian, makanan, tempat tinggal (rumah) yang ditempati, dan juga bahasa yang kita digunakan sehari-hari. Dan seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan terlepas dari beberapa hal tersebut yaitu dari bahasa yang digunakan sehari-hari, desain rumah yang digunakan pada suatu daerah tertentu, cara berpakaian yang berbeda-beda pada setiap daerah. Ada pun juga beberapa masyarakat yang kesulitan akan memahami kebudayaan lain saat mengunjungi suatu daearah yang berbeda, terutama di negara Indonesia yang terkenal dengan berbagai macam kebudayaan yang terdapat didalamnya. Jadi tidak heran semua masyarakat di Indonesia memahami atau mengerti disuatu wilayah dengan kebudayaan yang berbeda-beda.

Dalam aktifitas sehari-hari kebudayaan tak akan lepas dengan hubungan masyarakat dan Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski menamakan hal tersebut dengan istilah Cultural-Determinism yang artinya segala sesuatu yang ada dalam masyarakat itu ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Ada pun yang beberapa pendapat lainnya yaitu :

·        Herskovits memandang suatu kebudayaan sebagai segala sesuatu yang bersifat turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

 

 

2

·        Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mencakup dari beberapa aspek kehidupan yaitu: sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain.

·        Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

·        Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

2.2     Komponen Biaya

Ada pun beberapa komponen dalam budaya di antaranya yaitu :

·        Material

Dalam komponen ini mengarah pada sebuah benda atau segala hal yang nyata di ciptakan oleh manusia (konkret). Komponen ini berupa barang-barang yang digunakan oleh manusia pada setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti rumah, pakaian dsb.

·        Non material

Pada aspek ini kebudayaan non material berupa buatan manusia yang sifatnya abstrak yang di wariskan dari generasi ke generasi, dan kebudayaan non materi ini bias juga di dapatkan dari sekolah karena yang di maksud non material itu seperti cerita-cerita (sejarah) pada suatu daerah, dongeng, maupun lagu tradisional.

·        Lembaga sosial
Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat.

 

 

3

 Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier

·        Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.

·        Estetika

Estetika budaya merupakan suatu tingkah laku atau tradisi yang dilakukan pada masyarakat di daerah itu sendiri, seperti di Indonesia pada setiap daerahnya memiliki suatu estetika budaya yang berbeda-beda misalnya dalam seni budaya, musik, dongeng, dan tari-tarian.

·        Bahasa

Bahasa juga disebut budaya, disamping itu karena bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dalam aktifitas sehari-hari, terutama di Indonesia terdapat 746 bahasa daerah yang tersebar dari sabang sampai marauke. Tidak hanya di Indonesia saja diberbagai negara lainnya pun demikian, menggunakan bahasa untuk memudahkan berbagai macam aktifitas dalam sehari-hari. Dan juga bahasa memiliki sifat unik dan komplek, karena hanya dapat dimengerti oleh masyarakat sekitar saja atau dalam satu lingkup daerah saja, jadi belum tentu masyarakat yang tinggalnya berbeda antara daerah satu dengan daerah lainnya itu bias mengerti dan memahami bahasa tersebut.

 

4

2.3    Hubungan Antara Manusia Dengan Budaya

Ada banyak alasan mengapa bisa dikatakan manusia itu tidak bisa dilepaskan dari suatu kebudayaan atau manusia itu selalu dihubungkan dengan kebudayaan, dan hamper setiap aktifitas yang dilakukan manusia adalah sebuah kebudayaan. Dari sehari-hari mereka melakukan berbagai rutinitas yang sama disuatu tempat kerja, sekolah, kampus, dsb. Serta dalam berbagai kebudayaan yang dilakukan pada setiap manusia dapat menerapkan suatu budaya untuk taat pada aturan yang telah ditetapkan  pada suatu tempat.

Walaupun pada awalnya ada beberapa peraturan yang dibuat untuk dipatuhi oleh manusia karena banyaknya suatu tingkah laku manusia yang tidak layak untuk dilihat atau dicontoh oleh masyarakat yang berada disekitar.  Ada pun yang diungkapkan dari para ahli antropolog yang menyatakan bahwa kebudayaan itu justru merupakan “alam manusia” dan semua manusia memiliki kemampuan untuk menyusun pengalamannya sendiri, menterjamahkan penyusunan ini secara simbolis berkat kemampuan berbicara dan mengajar paham tersebut kepada manusian lainnya. Karena manusia mendapati kebudayaan lewat proses belajar enkulturisasi dan sosialisasi, dan dari kecil sudah mengetahui apa-apa saja yang dilakukan oleh orang tuanya dalam kegiatan sehari-hari, jadi manusia akan terbiasa dengan apa yang dilihatnya dan melakukannya secara berulang-ulang. Orang yang tinggal di tempat yang berbeda atau keadaan yang berbeda, mengembangkan kebudayaan yang berbeda. Para antropolog juga mengemukakan bahwa melalui kebudayaan, orang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara atau mendapatkan dari lingkungan dan pergaulan sekitar (non-genetik), sehingga orang yang tinggal di lingkungan yang berbeda sering akan memiliki kebudayaan yang berbeda.

 

5

 Teori antropologi terutama berasal dari kesadaran dan minat masyarakat akan perselisihan antara segi lokal (kebudayaan tertentu) dan global (kemanusiaan secara umum, atau jaringan hubungan antara orang di tempat atau keadaan yang berbeda) yang terdapat di suatu daerah tertentu atau dearah lainnya.

2.4    Cara Budaya Membentuk Pola Pikir Manusia

Manusia memiliki cara pandang yang berbeda sesuai dengan apa yang mereka dapat dari kebudayaan masing-masing, yang dimaksud dengan kebudayaan masing-masing itu berdasarkan asal tempat tinggal mereka, kepercayaan mereka, pandangan politik yang mereka pelajari. Sehingga tidak semua manusia itu sama dari cara berfikir mereka, maka dari itu manusia memiliki tingkah laku yang berbeda dan gaya hidup yang berbeda pula, karena manusia terbagi atas berbagai suku yang tersebar di berbagai belahan dunia dan khususnya di Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak kebudayaan.

Saat ini banyak berbagai peran manusia yang digunakan untuk mencerminkan kepribadian masing-masing, ada yang positif ada pula yang negatif, hal itu dapat di peroleh manusia dengan cara bagaimana mereka dapat menilai suatu yang baik dan buruk dan menganbil suatu keputusan yang tepat dalam memilih suatu tindakan yang akan di kerjakan nantinya. Seperti sekarang banyak kasus yang terjadi akibat ulah manusia itu sendiri, ada yang bernilai positif dan negatif itu tergantung bagaimana cara masyarakat membentuk suatu kebudayaan masing-masing. Sebagai contohnya banyak masyarakat melakukan suatu kegiatan positif pada setiap minggu di daerah sekitar rumahnya dengan cara melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan untuk kepentingan bersama-sama, hal tersebut di katakan sebagai kebudayaan karena sudah menjadi rutinitas mereka pada setiap pecan untuk berjanji membuat suatu kegiatan dan membuat suatu tata tertib dalam lingkungannya.

6

Dan juga ada beberapa masyarakat yang membentuk suatu kebudayaan buruk di lingkungan atau di dearahnya, karena beberapa masyarakat yang kurang peduli akan keadaan dan situasi lingkungannya. Hal ini menyebabkan timbulnya sebuah konflik yang ada di lingkungan sekitar seperti pertengkaran antar tetangga atau peperangan antar daerah yang menimbulkan perpecahan darah antara satu sama lainnya, dan tidak peduli dengan anak sendiri yang tidak melihat bagaimana perkembangan anaknya hingga tumbuh menjadi anak yang tidak bermoral dan tidak patut di contoh untuk anak seusianya. Hal seperti ini juga dikarenakan sifat orang tua yang keras tidak memandang anaknya hingga nantinya anak tersebut akan mencontoh sifat dan karakter orang tuanya, karena hal tersebut di nilai baik. Saat ini marak sekali terjadinya berbagai perpecahan khususnya antara pelajar, hal tersebut di karenakan tumbuhnya suatu kebudayaan yang buruk di dalam lingkungannya.

Sifat kepedulian antar sesama manusia itu memang sangat penting untuk saling menjaga dan saling menghormati satu sama lain dalam menjalin sautu hubungan yang erat agar tidak menimbulkan suatu konflik, karena ada beberapa manusia yang tidak dapat menerima suatu unsur budaya dari daerah lain yang timbul perbedaan hal seperti ini sangat berbahaya untuk di lihat khususnya kepada generasi muda, karena ketidakpahaman suatu budaya lain dan kurangnya pemahaman suatu budaya berbeda yang belum pernah di lihat sampai saat ini.

 

 

 

 

7

 

                                                                                     BAB 3 PENUTUP

 

KESIMPULAN

manusia memang tidak akan terlepas dari suatu kebudayaan. Dan kebudayaanlah yang membentuk suatu pola pikir manusia, dan suatu kebudayaan itu tidak hanya di dapatkan hanya dari daerah asal manusia itu lahir, dan tinggal untuk hidup di sana. Akan tetapi sebuah kebudayaan itu juga bisa di dapatkan melalui pergaulan dan lingkungan yang di singgahi, dari situlah manusia dapat menilai suatu keputusan yang tanggapi untuk menjadi suatu patokan hidup.

Manusia pada dasarnya berbeda yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan pada kehidupan bersosialisasi, pembentukan kepribadian pada setiap individu sangatlah diperlukan agar setiap manusia punya cara tersendiri bagaimana cara berbudaya dengan baik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

                                                                                   

                                                                                 REFERENSI

Prasetya, Joko Tri., Drs. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT Rineka Cipta

Yoeti, Oka A. 1985. Budaya Tradisional yang Nyaris Punah. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan

 

http://missite11.blogspot.com/2014/04/ibd-menumbuhkan-budaya-lokal-dalam.html

http://annisamutia22.blogspot.com/2014/05/ilmu-budaya-dasar-membentuk-manusia.html

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

 

Leave a comment